Jakarta: Go public merupakan peristiwa transformasional bagi perusahaan. Memiliki strategi pendanaan yang tepat untuk pengembangan perusahaan selanjutnya, adalah kunci keberhasilan.
Berdasarkan PwC Global IPO Watch kuartal I-2023, diikuti dengan kondisi pasar global IPO 2022 yang melambat, volume emiten baru di kuartal I-2023 secara global masih belum menunjukkan tren positif yang signifikan.
Namun hasil penerimaan IPO di Asia Pasifik selama kuartal I-2023 telah menyumbang 66 persen dari hasil IPO global, dimana Indonesia Stock Exchange (IDX) menunjukkan performa yang langka dengan muncul di dalam 10 besar IPO global.
Walaupun aktivitas pergerakan di bursa saham Indonesia pada semester pertama 2023 cenderung moderat, masih ada prospek yang kuat dan harapan bagi perusahaan untuk kesempatan pendanaan melalui IPO sebelum pemilu di 2024.
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna mengatakan, sejak 2018 IDX secara konsisten selalu berhasil melakukan pencatatan saham baru terbanyak di antara bursa-bursa di kawasan ASEAN.
Pada awal 2023 hingga saat ini, pasar modal Indonesia telah menjadi rumah pertumbuhan bagi 40 perusahaan tercatat saham baru dengan besaran nilai dana yang dihimpun mencapai sebesar Rp32,7 triliun.
"Animo pemilik dan manajemen perusahaan di Indonesia untuk mendapat pendanaan pasar modal terbilang cukup tinggi. Ini terefleksi dengan 42 perusahaan potensial yang sudah masuk dalam pipeline dan berpotensi untuk bisa tercatat pada tahun 2023," kata Nyoman, melalui keterangan yang diterima, Selasa, 30 Mei 2023.
Dari segi nilai penggalangan dana, IDX memiliki pencapaian yang dapat dibanggakan dimana delapan dari 10 IPO dengan nilai penggalangan dana terbesar dilakukan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir dan tiga di antaranya pada tahun ini dengan total penggalangan dana lebih dari Rp25 triliun.
Volume IPO 2023 bakal melebihi tahun sebelumnya
PwC Indonesia Capital Markets Advisor Jasmin Maranan mengatakan di tengah kondisi perekonomian global yang tidak menentu, kondisi pasar modal Indonesia mendapatkan momentum positif dan dipuji sebagai salah satu pasar yang diunggulkan di kuartal I-2023 dan dalam dua tahun terakhir.
Bursa memperkirakan volume IPO 2023 akan melebihi tahun sebelumnya. Namun, perusahaan dapat mengambil langkah optimistis, dengan tetap berhati-hati.
"Masih banyak perusahaan yang memerlukan sumber pendanaan modal dan saya yakin masih terdapat sumber kas yang dapat diinvestasikan. Perusahaan berkualitas tinggi dengan fundamental bisnis yang kuat akan menjadi perhatian utama para investor IPO," kata Jasmin.
Dia menjelaskan equity story yang baik, misalnya, yang didukung oleh pertumbuhan yang berkelanjutan, keuntungan dan imbal hasil, dan sumber daya manusia yang terampil menjadi hal-hal yang dicari oleh investor.
Kini investor juga menginginkan equity story perusahaan yang telah mengadopsi nilai-nilai ESG di dalamnya, equity story berkelanjutan yang melampaui persyaratan wajib prospektus. "ESG harus dimasukkan ke dalam tujuan dan strategi IPO sejak awal," kata Jasmin.
Perjalanan perusahaan masih berlanjut setelah IPO. Setelah sebuah perusahaan terdaftar, perusahaan harus tunduk pada pengawasan publik dan sejumlah pelaporan berkelanjutan dan persyaratan kepatuhan peraturan lainnya. "Bagaimanapun, perusahaan harus memenuhi janjinya," kata Jasmin.