Tahapan Pemilu 2024 seperti pendaftaran bakal calon legislatif (bacaleg) sudah dimulai. Namun, ada ketidakpastian mengenai sistem Pemilu. Anggota DPR Fraksi NasDem, Muhammad Farhan menyebutkan bahwa ada kegelisahan mengenai sistem pemilu yang tak kunjung diputuskan oleh Mahkamah Agung (MK).
Farhan menyebut bahwa dirinya tidak mempermasalahkan sistem pemilu terbuka atau tertutup. Namun, jika kembali ke sistem tetutup maka Indonesia kembali ke sistem orde baru.
"Ini sebetulnya bertentangan dengan yang selama ini kita perjuangan. Kalau kita kembali ke sistem tertutup maka kita kembali ke sistem order baru," kata Farhan di Program Primetime News Metro TV, Kamis (11/5/2023).
Sementara, anggota DPR Fraksi Demokrat Dede Yusuf menyampaikan bahwa pihaknya siap dengan sistem pemilu terbuka atau tertutup. Ia menegaskan apapun keputusannya, hak rakyat untuk memilih calon harus dijaga.
"Pada dasarnya kalau terbuka atau tertutup itu semua keputusan bersama undang-undang. Apapun keputusannya kita siap, yang paling penting jangan mengambil hak rakyat untuk memilih calon-calonnya," kata Dede di Program Primetime News Metro TV, Kamis (11/5/2023).
