NEWSTICKER

7 Bulan Pascagempa, Warga Binaan Lapas Kelas II B Cianjur Masih Tinggal di Tenda

7 Bulan Pascagempa, Warga Binaan Lapas Kelas II B Cianjur Masih Tinggal di Tenda

Media Indonesia • 7 June 2023 09:27

Cianjur: Warga binaan Lapas Kelas II B Cianjur, Jawa Barat, hingga saat ini masih tinggal di tenda-tenda pascagempa bermagnitudo 5,6 pada November 2022. Kondisi itu lantaran proses pembangunan kembali kamar hunian warga binaan belum rampung.

Kepala Seksi Binadik Lapas Kelas II B Cianjur, Gaffar Waliyondi, menjelaskan pembangunan kembali kamar-kamar hunian warga binaan pascagempa sekitar 6 bulan lalu, hingga saat ini belum selesai seluruhnya. Karena itu, para warga binaan masih tetap tinggal di tenda-tenda.

"Kalau teknis nanti untuk teman-teman narapidana ataupun warga binaan yang stay di tenda saat ini, melihat kondisi kamarnya belum sepenuhnya pulih semua. Belum selesai semua untuk perapian siap huni di blok huniannya," jelas Gaffar, Rabu, 7 Juni 2023.

Secara teknis Gaffar belum bisa memastikan selesainya proses renovasi kamar hunian warga binaan. Ia berharap proses pembangunan kembali kamar hunian bisa segera rampung.

"Mungkin untuk beberapa waktu lagi lah kita melihat sudah siap, kita dorong teman-teman narapidana ini ke kamar hunian semula," tuturnya.

Gaffar tak memungkiri makin lama kondisi di tenda penampungan makin kumuh. Gaffar khawatir kekumuhan di tenda penampungan bisa berdampak terhadap kondisi kesehatan narapidana atau warga binaan.

"Saya selaku kasi binadik bertanggung jawab terhadap kesehatan warga binaan. Kemudian pembinaan bagi warga binaan yang sekarang kita sebut santri," tuturnya.

Gaffar memastikan cukup lamanya warga binaan tinggal di tenda penampungan tidak berdampak terhadap psikologis. Hanya lebih kepada faktor kenyamanan.

"Kegiatan warga binaan itu kan dari pagi sampai siang. Kemudian siang sampai sore itu yang banyak dikeluhkan teman-teman warga binaan, panas dan gerah. Ditambah akhir-akhir ini cuaca cukup panas. Kalau hujan deras juga jadi catatan kami karena airnya masuk (ke tenda). Belum lagi nyamuk. Itu yang kami khawatirkan," tegasnya.

Untuk menampung warga binaan tersedia sebanyak 11 tenda. Sebanyak 4 tenda di antaranya berukuran cukup besar dan sisanya tenda-tenda berukuran kecil.

Pascagempa, Lapas Kelas II B Cianjur mulai menerima tahanan baru. Seperti pada Selasa kemarin terdapat sebanyak 30 orang tahanan yang dikirim dari Polres Cianjur.

"Secara administrasi, para tahanan tersebut merupakan tanggung jawab pihak lapas, namun mereka masih dititipkan di Polres Cianjur karena situasi dan kondisi pascagempa beberapa waktu lalu," ucapnya.

Sebelum ditempatkan di blok hunian, kata Gaffar, para tahanan baru itu terlebih dulu ditempatkan di Kamar Masa Pengenalan Lingkungan (Mapenaling). Hal itu dilakukan karena mengikuti standard prosedur yang ditetapkan.

"Secara keseluruhan, tahanan yang menjadi tanggung jawab lapas sebenarnya itu ada sekitar 42 orang, mungkin bisa sampai 50 orang. Mereka dititipkan di Polres Cianjur, tapi untuk biaya makan dan lainnya itu tanggung jawab lapas," ujarnya.

Dengan dikirimnya 30 orang tahanan, sebut Gaffar, berarti masih tersisa lebih kurang 20 orang yang berada di Polres Cianjur. "Secara bertahap nanti akan dikirim kembali dari Polres Cianjur," pungkasnya.
?Cianjur: Warga binaan Lapas Kelas II B Cianjur, Jawa Barat, hingga saat ini masih tinggal di tenda-tenda pascagempa bermagnitudo 5,6 pada November 2022. Kondisi itu lantaran proses pembangunan kembali kamar hunian warga binaan belum rampung.
Kepala Seksi Binadik Lapas Kelas II B Cianjur, Gaffar Waliyondi, menjelaskan pembangunan kembali kamar-kamar hunian warga binaan pascagempa sekitar 6 bulan lalu, hingga saat ini belum selesai seluruhnya. Karena itu, para warga binaan masih tetap tinggal di tenda-tenda.

"Kalau teknis nanti untuk teman-teman narapidana ataupun warga binaan yang stay di tenda saat ini, melihat kondisi kamarnya belum sepenuhnya pulih semua. Belum selesai semua untuk perapian siap huni di blok huniannya," jelas Gaffar, Rabu, 7 Juni 2023.

Secara teknis Gaffar belum bisa memastikan selesainya proses renovasi kamar hunian warga binaan. Ia berharap proses pembangunan kembali kamar hunian bisa segera rampung.

"Mungkin untuk beberapa waktu lagi lah kita melihat sudah siap, kita dorong teman-teman narapidana ini ke kamar hunian semula," tuturnya.

Gaffar tak memungkiri makin lama kondisi di tenda penampungan makin kumuh. Gaffar khawatir kekumuhan di tenda penampungan bisa berdampak terhadap kondisi kesehatan narapidana atau warga binaan.

"Saya selaku kasi binadik bertanggung jawab terhadap kesehatan warga binaan. Kemudian pembinaan bagi warga binaan yang sekarang kita sebut santri," tuturnya.

Gaffar memastikan cukup lamanya warga binaan tinggal di tenda penampungan tidak berdampak terhadap psikologis. Hanya lebih kepada faktor kenyamanan.

"Kegiatan warga binaan itu kan dari pagi sampai siang. Kemudian siang sampai sore itu yang banyak dikeluhkan teman-teman warga binaan, panas dan gerah. Ditambah akhir-akhir ini cuaca cukup panas. Kalau hujan deras juga jadi catatan kami karena airnya masuk (ke tenda). Belum lagi nyamuk. Itu yang kami khawatirkan," tegasnya.

Untuk menampung warga binaan tersedia sebanyak 11 tenda. Sebanyak 4 tenda di antaranya berukuran cukup besar dan sisanya tenda-tenda berukuran kecil.

Pascagempa, Lapas Kelas II B Cianjur mulai menerima tahanan baru. Seperti pada Selasa kemarin terdapat sebanyak 30 orang tahanan yang dikirim dari Polres Cianjur.

"Secara administrasi, para tahanan tersebut merupakan tanggung jawab pihak lapas, namun mereka masih dititipkan di Polres Cianjur karena situasi dan kondisi pascagempa beberapa waktu lalu," ucapnya.

Sebelum ditempatkan di blok hunian, kata Gaffar, para tahanan baru itu terlebih dulu ditempatkan di Kamar Masa Pengenalan Lingkungan (Mapenaling). Hal itu dilakukan karena mengikuti standard prosedur yang ditetapkan.

"Secara keseluruhan, tahanan yang menjadi tanggung jawab lapas sebenarnya itu ada sekitar 42 orang, mungkin bisa sampai 50 orang. Mereka dititipkan di Polres Cianjur, tapi untuk biaya makan dan lainnya itu tanggung jawab lapas," ujarnya.

Dengan dikirimnya 30 orang tahanan, sebut Gaffar, berarti masih tersisa lebih kurang 20 orang yang berada di Polres Cianjur. "Secara bertahap nanti akan dikirim kembali dari Polres Cianjur," pungkasnya.
?

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(Whisnu M)