NEWSTICKER

UMKM yang Terlibat Proyek Pengadaan Pemerintah Perlu Didukung via Digitalisasi

UMKM yang Terlibat Proyek Pengadaan Pemerintah Perlu Didukung via Digitalisasi

Angga Bratadharma • 5 June 2023 11:05

Jakarta: Platform fintech lending Investree mendukung pertumbuhan pelaku UMKM yang terlibat dalam proyek pengadaan atau tender pemerintah melalui digitalisasi pembiayaan. Dukungan itu diharapkan memberi dampak positif terhadap pertumbuhan dan pengembangan UMKM lebih maksimal di masa mendatang.

Adapun sejak 2020, Investree bekerja sama dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) termasuk Lembaga Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) dalam rangka menyalurkan pinjaman kepada para pemenang tender pemerintah di ekosistem tersebut.

Co-Founder & CEO Investree Adrian Gunadi berujar Investree berupaya memberikan kontribusi signifikan terhadap cara pemerintah melakukan pengadaan barang dan jasa. Dalam hal ini, Investree menghadirkan akses pembiayaan berbasis digital bagi pelaku UMKM pemenang tender pemerintah.

Ia menambahkan ada lebih dari 170 ribu pelaku UMKM terdaftar dalam platform pengadaan seperti LPSE dan eCatalogue. Kemudian terdapat hampir dua juta proyek pemerintah tersedia bagi pelaku UMKM.

"Pembiayaan berbasis digital dari Investree akan menjembatani kebutuhan tersebut sehingga pelaku UMKM dapat menumbuhkan bisnisnya –cepat dan pesat– dan pemerintah juga dapat menyelesaikan proyeknya secara optimal," ujarnya, dikutip dari Mediaindonesia.com, Senin, 5 Juni 2023.

Sejak 2020, Investree telah menyalurkan Rp1,2 triliun khusus untuk pembiayaan tender pemerintah. Porsi ini mencakup sekitar 10 persen dari total penyaluran pinjaman Investree sejak pertama kali berdiri sampai sekarang, sebesar Rp13,5 triliun.

Direktur PT LNP, Iwan mengungkapkan dinamika prosedur pengadaan barang dan jasa sangat cepat, sehingga harus didukung proses pembiayaan yang tidak ribet, tanpa jaminan, dan berbasis teknologi. Apalagi sekarang harus patuh dengan peraturan tentang kewajiban membeli produk alkes dalam negeri.

Kemudian peru bersinergi dengan para produsen dalam program Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). "Menurut kami, peran Investree di sini memiliki multiplier effect di mana bantuan pembiayaan yang mereka salurkan tidak hanya mendorong pertumbuhan usaha kami para borrower dari ekosistem LKPP tapi juga para produsen alkes yang kami beli barangnya," ucapnya.

"Sehingga roda ekonomi di Indonesia dapat berputar secara sehat dan kontributif satu sama lain," tambahnya,

Adrian mengatakan seiring bertumbuhnya penyaluran pinjaman sejak pertama kali berdiri, Investree turut meningkatkan kualitas manajemen risiko guna memberikan rasa nyaman bagi lender dan borrower. Hal ini terbukti dari rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) Investree berada dalam garis aman yakni sebesar 2,93 persen.

Angka itu lebih rendah dari NPL rata-rata industri yang mencapai 4,3 persen. "Menyikapi pemberitaan yang sedang marak tentang Investree, pada intinya kami terus berkomitmen untuk memberikan penyelesaian optimal bagi lender dan borrower, termasuk mengirimkan informasi real time terkait pendanaan kepada lender," pungkasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(Angga Bratadharma)