Presiden Palestina Mahmoud Abbas dikecam karena pernyataan soal Holocaust. (AP)
Ramallah: Lebih dari 200 tokoh Palestina mengecam Presiden Mahmoud Abbas atas komentarnya terkait Holocaust. Komentar 'tercela' Abbas menyebutkan, orang-orang Yahudi dibunuh dalam Holocaust karena 'peran sosial' mereka dan bukan agama.
Para tokoh masyarakat mengatakan, mereka mengutuk komentar tercela secara moral dan politik yang dilontarkan Abbas tersebut. Hal ini diungkapkan dalam surat yang diterbitkan pada Minggu kemarin.
Para penandatangannya termasuk anggota Kongres Amerika Serikat (AS) Rashida Tlaib, sejarawan Rashid Khalidi dan pakar hukum Noura Erakat.
“Kami dengan tegas menolak segala upaya untuk mengurangi, menggambarkan secara salah atau membenarkan anti-Semitisme, kejahatan Nazi terhadap kemanusiaan atau revisionisme sejarah sehubungan dengan Holocaust,” tulis mereka, dilansir dari AFP, Rabu, 13 September 2023.
Surat tersebut menyusul beredarnya sebuah video pekan lalu di mana presiden Palestina mengatakan, Nazi membunuh jutaan orang Yahudi "karena riba dan uang" dan bukan karena anti-Semitisme.
Pernyataan yang disampaikan kepada anggota senior partai Fatah di kursi Otoritas Palestina di Ramallah dengan cepat dikutuk oleh Uni Eropa dan Jerman serta Israel.
Tapi Fatah langsung membela pemimpinnya, menggambarkan surat itu sebagai “pernyataan memalukan” dalam komentar yang diterbitkan oleh kantor berita resmi Palestina Wafa pada hari Selasa.
Badan legislatif PLO, Dewan Nasional Palestina, menggambarkan surat itu sebagai “terorisme politik dan intelektual terhadap rakyat kami”, lapor Wafa.
Abbas, 87 tahun, sebelumnya juga melontarkan komentar serupa yang meremehkan pembunuhan sistematis terhadap orang-orang Yahudi selama Perang Dunia II.
Sementara itu, Abbas telah menjabat selama lebih dari 18 tahun. Dan pada 2021, ia menyalahkan Israel atas penundaan pemilu tanpa batas waktu.