Kanselir Jerman Olaf Scholz. (EPA-EFE/CLEMENS BILAN)
Falkensee: Reaksi marah Kanselir Jerman Olaf Scholz terhadap pengunjuk rasa yang menuntut diakhirinya pengiriman senjata ke Ukraina menjadi viral di media sosial.
Saat menghadiri rapat umum partai di kota Falkensee pekan kemarin, sekelompok orang mencemooh Scholz dengan keras.
Beberapa dari pengunjuk rasa bahkan meneriakkan kata-kata "pendukung perang," "pergilah!" dan "kami adalah rakyat!" ke arah Scholz.
Geram dengan cemoohan pedemo, politikus Partai Sosial Demokrat Jerman itu bereaksi dengan amarah. Ia membela kebijakan luar negeri pemerintahnya, dan menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai sosok pengobar perang terhadap Ukraina.
"Putin adalah penghasut perang! Ia berbaris ke Ukraina dengan 200.000 tentara, dan ia telah memobilisasi lebih banyak lagi," tegas Scholz, dikutip dari laman Anadolu Agency, Senin, 5 Juni 2023.
Scholz juga berpendapat bahwa pemerintahnya tidak punya pilihan selain memberi Ukraina pasokan senjata untuk mempertahankan diri.
"Saat Anda berteriak 'berdamailah tanpa senjatam' Putin terus mengumpulkan tank, roket, rudal balistik dalam jumlah yang luar biasa, dan ia mengarahkannya ke Ukraina. Ia menghancurkan kota, ia menghancurkan banyak desa," sebut Scholz.
Vladimir Klitschko, mantan petinju Ukraina dan saudara dari Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko, berterima kasih kepada Kanselir Scholz di media sosial.
"Rasanya luar biasa bahwa Kanselir Jerman melontarkan kata-kata yang jelas dan menyentuh saya secara pribadi. Terima kasih, Olaf Scholz, karena telah membela kami dengan tegas!" katanya di Twitter.
Selama ini, Scholz berada di bawah tekanan yang semakin besar di dalam negeri karena krisis biaya hidup, lonjakan harga gas, dan tagihan energi yang meningkat.
Sebuah jajak pendapat baru pekan lalu menunjukkan bahwa koalisi berkuasa Kanselir Scholz merosot ke titik terendah sepanjang masa, sementara alternatif sayap kanan untuk Jerman (AfD) melonjak ke rekor tertinggi.
Jajak pendapat oleh penyiar publik ARD menunjukkan bahwa 79 persen dari mereka yang disurvei kurang senang atau tidak senang sama sekali dengan pemerintah koalisi liberal kiri-tengah Scholz. Hanya 20 persen pemilih yang mengatakan kinerja pemerintah Jerman saat ini baik.