pertambangan batu bara. Foto: MI.
Jakarta: PT Dahana melakukan kunjungan balasan ke booth Kedutaan Australia yang berada di lokasi pameran Mining Indonesia 2023 di Jakarta International Expo Kemayoran. Dalam pertemuan tersebut terbuka peluang kerjasama untuk perusahaan sektor pertambangan Indonesia untuk melebarkan sayap usaha di Australia.
“Kami melakukan kunjungan ke booth kedutaan Australia dan bertemu dengan beberapa pejabat seperti Defence & Security Director, Senior Business Development Manager, Business Development Manager, dan Investment Manager,” ungkap SM Operasi Divisi Tambang Umum 1 Teja Sukmara, dikutip dari laman BUMN, Minggu 17 September 2023.
Dalam pertemuan tersebut pihak kedutaan Australia bercerita bahwa Tim Investment mereka telah membantu salah satu holding BUMN dalam proses akusisi kepemilikan tambang alumunium di Australia.
Sebelumnya, Pemerintah Australia Barat dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menandatangani memorandum of understanding (MoU) untuk mengeksplorasi peluang kemitraan mineral kritis untuk menopang industri baterai dan kendaraan listrik yang berkembang pesat saat ini. Dengan begitu peluang masuknya Dahana ke pertambangan Australia juga terlihat cukup cerah.
Kedua belah pihak rencananya akan melakukan pertemuan lanjutan untuk membahas kemampuan, profil perusahaan, produk, serta layanan dari Dahana yang dapat dipasarkan di Australia. Sementara dari pihak kedutaan sendiri akan menerangkan bagaimana proses dan mekanisme dalam memulai suatu usaha yang sesuai dengan regulasi Australia.
Peluang ini disambut positif oleh Direktur Operasi PT Dahana Yusep Nugraha. Menurutnya, nama Dahana sudah tidak asing lagi bagi otoritas pertambangam dan bahan peledak Australia.
ekspor bahan peledak rutin
Hal ini karena PT Dahana sudah melakukan ekspor bahan peledak secara rutin ke Australia melalui Johnex Explosives dengan jumlah bahan peledak mencapai ribuan ton.
Yusep Nugraha menjelaskan Dahana memiliki rekam jejak yang baik di Australia, bahan peledak sudah mendapatkan pasar di para pelaku pertambangan Australia yang sejak tahun 2019.
“Semoga kunjungan ini dapat memperluas pasar di Australia, tidak hanya bahan peledak, namun juga pelayanan Dahana seperti drilling dan blasting dapat dilaksanakan, dan semoga ini menjadi resolusi Dahana di 2024,” ungkap Yusep Nugraha.