Ilustrasi. Medcom.id
Tasikmalaya: Musim kemarau panjang yang terjadi di setiap daerah telah menyebabkan krisis air melanda 9 kecamatan di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, selama masa tanggap siaga darurat bencana.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar, mengatakan musim kemarau yang terjadi di daerahnya sudah melanda 9 kecamatan hingga mengalami krisis air bersih.
"Kekeringan yang terjadi di wilayahnya selama ini semakin meluas dan berbagai upaya terus dilakukan dengan mendistribusikan air bersih baru mencapai 407 ribu liter tersebar di 85 titik lokasi. Namun, krisis air yang terjadi selama ini telah menyebabkan 7.158 Kepala Keluarga (KK) atau 19.872 jiwa terdampak tapi kondisi krisis air akan kembali bertambah," kata Ucu di Tasikmalaya, Selasa, 19 September 2023.
Ucu mengatakan krisis air bersih yang terjadi di Kota Tasikmalaya pada awalnya terjadi di 5 kecamatan, tetapi sekarang ini malah bertambah menjadi 9 Kecamatan antara lain Bungursari, Purbaratu, Tamansari, Indihiang, Kawalu, Cipedes, Tawang, Mangkubumi dan Cibeureum.
Akan tetapi untuk di Kecamatan Cihideung sendiri masih belum terdampak dan kebutuhan air masih ada.
"Kekeringan yang terjadi pemerintah daerah menetapkan tanggap darurat bencana setelah banyak masyarakat memerlukan kebutuhan air bersih. Namun, berbagai upaya selama ini terus mendistribusikan air ke sejumlah daerah di 20 Kelurahan tersebar di 9 Kecamatan tapi kami meminta agar pihak lainnya supaya bisa membantu dalam pengiriman air bagi warga terdampak," jelasnya.
Sementara Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tasikmalaya, Endang Syahrudin, mengatakan pendistribusian air bersih yang diperuntukan bagi masyarakat pada masa tanggap darurat bencana kekeringan kurang maksimal. Karena armada tangki air yang beroperasi hanya satu kendaraan dan dua unit lainnya mengalami masalah salah satunya bantuan BPBD Provinsi Jabar.
"Pendistribusian air bersih bagi masyarakat di 12 Kecamatan yang dilakukan sekarang hanya satu armada beroperasi dan untuk dua tangki air tidak bisa jalan karena kondisi bermasalah. Namun, selama masa tanggap darurat tidak maksimal dan kami juga meminta agar semua pihak bisa turut serta memberikan bantuannya demi kemanusiaan dan meringankan beban mereka," ujarnya.