Protes di Gaza yang berujung pada pengeboman. Foto: Associated Press
Gaza: Ledakan mematikan menghantam demonstrasi di Gaza yang menandai penarikan mundur Israel pada 2005. Setidaknya lima warga Palestina tewas dan 25 lainnya luka-luka dalam ledakan di dekat pagar pemisah di sepanjang perbatasan Israel.
Penyebab ledakan belum diketahui secara pasti. Ledakan pada Rabu terjadi selama demonstrasi di sepanjang pagar yang menandai peringatan penarikan Israel dari Jalur Gaza pada 2005.
Peristiwa di perbatasan timur Gaza ini diselenggarakan oleh Hamas, kelompok Palestina yang telah memerintah wilayah tersebut sejak tahun 2007.
“Tentara Israel menembakkan gas air mata sebelum ledakan mematikan itu terjadi,” ucap keterangan pengunjuk rasa, seperti dikutip Al-Jazeera, Kamis 14 September 2023.
Sementara saksi mata mengatakan kepada media lokal bahwa ketika Unit Teknik Bahan Peledak Palestina mencoba menjinakkan alat peledak, pasukan Israel melepaskan tembakan, mencegah mereka melarikan diri dari ledakan tersebut.
Tentara Israel, yang telah melakukan beberapa kali pengeboman mematikan di daerah kantong yang terkepung, membantah terlibat. Dikatakan bahwa para pengunjuk rasa mencoba melemparkan bom ke pagar ketika bom tersebut meledak.
Mereka merilis video udara yang menunjukkan ledakan di sepanjang pagar. Puing-puing beterbangan ke udara, dan beberapa orang terlihat melarikan diri.
Sebelumnya pada hari itu, para peserta mengibarkan bendera Palestina dan membakar ban untuk merayakan peringatan penarikan mundur Israel.
Suhail al-Hindi, seorang pemimpin Hamas, memuji berakhirnya apa yang dia gambarkan sebagai “pendudukan Israel yang kejam di Gaza”.
Daerah kantong berpenduduk dua juta orang tersebut masih berada di bawah blokade darat, laut, dan udara Israel dengan kontrol ketat terhadap pergerakan orang dan barang.
Israel membenarkan tindakan keras tersebut dengan mengatakan bahwa hal itu diperlukan untuk mencegah Hamas mempersenjatai diri.