Bertemu Putra Mahkota Arab Saudi, Menlu AS Bahas Hak Asasi Manusia

Menlu AS Tegaskan Pemukiman Yahudi Persulit Upaya Normalisasi Israel-Arab Saudi

Bocah Palestina Berumur 3 Tahun Tewas Dibunuh Tentara Israel

Israel Penjarakan Warga Palestina Atas Pembunuhan di Tepi Barat

Israel Berencana Mendirikan Kuil Yahudi Baru di Situs Masjid Al-Aqsa

Piala Dunia U-20: Kalahkan Brasil 3-2, Timnas Israel Melaju ke Semifinal

Tiga Tentara Israel dan Polisi Mesir Tewas dalam Baku Tembak di Perbatasan

Populer Internasional: 45 Tas Berisi Potongan Tubuh hingga Israel Serang Nelayan

Angkatan Laut Israel Serang Nelayan dan Pengunjung Pantai di Gaza

Lima Orang Pejuang Palestina Tewas dalam Ledakan di Pangkalan Lebanon

Pasukan Israel Kembali Bunuh Warga Palestina di Tepi Barat

Serangan Bom & Rudal Israel Rusak Fasilitas RS Indonesia di Gaza

Fasilitas RS Indonesia di Jalur Gaza Rusak Akibat Serangan Israel

Israel terus membombardir Jalur Gaza, Palestina. Akibatnya, serangan Israel juga merusak fasilitas Rumah Sakit Indonesia yang terletak di Bayt Lahiya, Gaza Utara.

"Serangan yang menyasar fasilitas kesehatan di jalur Gaza sudah sangat terjadi sejak invasi mereka di tahun 2009," kata Presidium MER-C, dr. Arief Rachman dalam tayangan Top News, Metro TV, Minggu (14/5/2023). 

Arief menjelaskan sejak 2009 sudah banyak fasilitas kesehatan di Jalur Gaza seperti rumah sakit, klinik maupun puskesmas yang menjadi sasaran langsung maupun tidak langsung dari serangan Israel. Salah satunya RS Indonesia.

"Kondisi ini sudah bisa diperkirakan karena jarak RS Indonesia dengan perbatasan Israel kurang dari lima kilometer," ujar Arief. 

Menurut Arief, bagian rumah sakit yang rusak adalah bagian yang tidak terlalu vital, seperti IGD atau kamar operasi. Sebab kamar operasi sudah didesain agar tahan apabila terjadi serangan.

"Kerusakan yang terjadi masih memungkinkan tim medis tetap bekerja. Pelayanan kesehatanmasih terus berjalan di tengah serangan Israel," ungkap Arief. 

Sebelumnya, Ketua Presidium MER-C, Sarbini Abdul Murad mengecam agresi Israel kepada warga Gaza, serta serangan sekitar fasilitas kesehatan. Ia menyatakan siap meyiapkan tim relawan ke jalur Gaza apabila eskalasi serangan dan jumlah korban terus meningkat. 

Pasca-serangan Israel, Salat di Masjid Al-Aqsa Dijaga Ketat

Ratusan umat muslim melakukan salat berjamaah di dalam kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem dengan pengamanan ketat pihak kepolisian.

Pengamanan ketat yang dilakukan pihak kepolisian ini dilakukan pasca Israel menyerang umat muslim yang sedang melakukan Salat Tarawih.

Akibat serangan tersebut, ketegangan antara Israel dengan Palestina semakin meningkat, dengan saling menembakkan roket yang menyebabkan kerusakan di dua wilayah tersebut.

Israel Tembakkan Roket ke Suriah

Tidak hanya melakukan serangan ke Palestina. Militer Israel juga menyerang sasaran di Suriah, Minggu (9/4/2023). Serangan Israel dilakukan setelah Suriah menembakkan enam roket ke Israel. 

Setelah rentetan kedua dari tiga roket dari Suriah, Israel membalas dengan tembakan artileri di markas tentara dan pos radar di Suriah.

Aksi saling serang dipicu serangan polisi Israel ke kompleks Al-Aqsa saat umat muslim sedang melakukan salat tarawih. 

Pengamat: Perilaku Israel ke Palestina Melanggar Piagam PBB

Pengamat Hubungan Intenasional Teuku Rezasyah mengungkapkan, selama ini, PBB hanya terkesan diam, apatis, dan permisif. Sudah saatnya negara-negara di dunia melakukan suatu koalisi diplomatik untuk mengingatkan dunia bahwa perilaku Israel bertentangan dengan piagam PBB.

Tidak ada habisnya perilaku brutal Israel terhadap Palestina. Bahkan apa yang terjadi di Al-Aqsa meluas hingga keterlibatan Lebanon. 

Namun, meskipun kondisi di sana terus berulang dan bahkan menjadi pola dunia hanya bisa mengecam tanpa memberikan ketegasan konsep solusi dua negara seperti yang dielu-elukan. Hal ini pun terus terjadi akibat Israel yang pecaya diri. 

Rezasyah menyebut, seharusnya dunia memiliki referensi yang kuat untuk membuktikan bahwa aksi Israel brutal dan perilakunya terhadap Palestina bukan hanya pada hari-hari normal, tetapi juga pada hari-hari umat islam saat melakukan ibadah.

"Urusan Israel ini tidak selesai-selesai. Jadi jangan sampai kita hidup dan urusan ini tidak kunjung tuntas," ujar Rezasyah.

Saat ini luas wilayah Israel sudah mencapai 20,777 kilometer persegi, yang di dalamnya ada bagian-bagian Palestina seluas 365 kilometer persegi untuk wilayah Gaza, dan di tepi barat dan Jerussalem Timur itu seluas 5.655 kilometer persegi.

"Ini perluasan yang sangat fantastis," ujar Rezasyah

Dari 193 anggota PBB, sebanyak162 negara mengakui adanya Israel dan 138 negara mengakui adanya Palestina serta 28 negara anggota PBB yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. 

Rezasyah menambahkan, jika dunia benar-benar ingin mengkritik andalan saat ini adalah dengan 28 negara yang tidak mengakui Israel, yakni Algeria, Comoros, Djibouti, Libia, Britania, Niger, Somalia, Tunisia, Kuba, Venezuela, Korea Utara, Iran, Iraq, Kuwait, Lebanon, Oman, Qatar, Saudi Arabia, Syria, Yemen, Afghanistan, Bangladesh, Maldives, Pakistan, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Indonesia.

Diketahui, Indonesia juga mendesak PBB dan dunia internasional untuk segera mengambil langkah-langkah untuk menghentikan dan mengakhiri berbagai pelanggaran Israel terhadap Al-Aqsa.

Sejumlah Negara yang Kecam Serangan Israel ke Masjid Al-Aqsa

Negara-negara menyerukan penghentian serangan Israel terhadap wilayah Palestina, termasuk Indonesia yang tidak memliki hubungan diplomatik hingga Turki yang telah menormalisasi hubungan dengan Israel. 

Melalui Kementerian Luar Negeri, Indonesia mengutuk kekerasan Aparat Keamanan Israel di Masjidil Aqsa, di bulan suci Ramadan, yang menyebabkan sejumlah jemaah terluka.

Tindakan ini merupakan pelanggaran nyata terhadap kesucian Al Aqsa dan akan memicu ekskalasi konflik dan kekerasan.

Indonesia mendesak PBB dan dunia internasional segera mengambil langkah nyata, guna menghentikan dan mengakhiri berbagai pelanggaran Israel terhadap Al Aqsa.
 
Sementara itu, meski Turki telah menormalisasi hubungan diplomatik dengan Israel, permasalahan Palestina, Masjidil Aqsa dan Yerusalem, selalu menjadi batasan yang tidak bisa dikompromikan. 

Ekskalasi konflik dan kekerasan telah terjadi. Aktivis Kemerdekaan Palestina telah meluncurkan roketnya ke wilayah Israel dan dibalas dengan serangan roket Israel yang jauh lebih menghancurkan ke Gaza dan lebanon Selatan. 

Pasukan Khusus Lebanon bentukan Dewan Keamanan PBB (Unifil) menginspeksi langsung wilayah sasaran bom Israel di Desa Qalili, wilayah ini berdekatan dengan pengungsian Palestina di Rashidiyeh.

Serangan lainnya menghantam jembatan, trafo listrik dan merusak sistem irigasi di kota yang berdekatan dengan Maaliya.

Warga Palestina Berunjuk Rasa Ambil Alih Masjid Al-Aqsa

Setelah dua hari pasca-serangan Aparat Keamanan Israel, warga muslim Palestina tetap menjalankan ibadah Salat Jumat di Masjidil Aqsa. Usai salat, jemaah berunjuk rasa agar masjid terpenting ketiga bagi muslim ini tetap berada dalam pemeliharaan Badan Islam, bukan penjajah Israel.

Secara teknis, kompleks Masjidil Aqsa berada di Yerusalem Timur, teritori Palestina. Kompleks terpeting bagi tiga agama Abrahamik, yakni Yahudi, Kristen-Katholik dan Islam ini, sedianya berada dalam pemeliharaan Badan Islam.

Namun, setelah menduduki Yerusalem Timur secara ilegal menurut hukum internasional sejak 1980, Israel mengontrol Masjidil Aqsa. Aparat Keamanan Israel tak gentar melakukan tindakan represif, tak peduli umat muslim sedang ibadah si bulan suci Ramadan.

Serangan pada 5 April 2023 merupakan bentuk pembubaran paksa terhadap umat muslim yang tengah beribadah melewati jam yang ditentukan Israel.

Momennya pun bertepatan dengan momen Paskah, delapan hari suci bagi umat Yahudi, yang berlangsung mulai 5-13 April 2023. 

Palestina-Israel Gencatan Senjata Sementara, Drone Masih 'Menghantui' Gaza

PPI Palestina di Gaza, M Husein menyebut saat ini saling balas serangan antara Israel dan Palestina sudah mereda karena ada tekanan dari negara mediator. Namun, drone bersenjata Israel masih mengitari langit Gaza. 

"Sejak tadi malam serangan sudah mulai berhenti karena tekanan dari negara mediator seperti Qatar dan Mesir. Namun saat ini saya masih jelas mendengar suara drone Israel di langit Gaza," ujar PPI Palestina di Gaza, M Husein. 

M Husein menjelaskan, eskalasi serangan di Gaza masih mungkin terjadi. Terlebih, pejuang Palestina di Gaza telah mengeluarkan ultimatum untuk melancarkan serangan balik jika Israel kembali menyerang. 

Ketegangan antara Israel dan Palestina kembali meningkat sejak Israel menyerang Masjidil Aqsa. Gaza pun terprovokasi meluncurkan roket ke wilayah Israel. Hal itu dibalas serangan udara oleh Israel hingga ke Lebanon Selatan. 

Dikhawatirkan serangan ke Masjidil Aqsa terjadi lagi saat umat Islam tengah menjalankan ibadah Ramadan. 

Meski terjadi eskalasi, tapi aktivitas warga Gaza saat ini masih berjalan normal. Warga Gaza, kata Husein, sudah terbiasa dengan adanya serangan ini. Selama belum memasuki agresi militer, maka aktivitas tetap berjalan seperti biasa.

Rentetan Konflik Israel-Palestina Selama Ramadan

Konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina masih terus berlanjut, bahkan saat umat Muslim Palestina menjalankan ibadah Ramadan, penyerangan pun tetap gencar dilakukan. Berikut rentetan konflik Palestina-Israel selama Ramadan: 

1. Israel serang jemaah Masjid Al-Aqsa di Yerusalem 
Polisi Israel menyerbu Masjid Al-Aqsa pada Rabu (5/4/2023) usai beberapa jam setelah mereka melakukan aksi serupa dan menangkap ratusan warga palestina. Serangan terjadi saat umat Muslim menunaikan sholat dan kaum Yahudi merayakan Paskah. 

Petugas Israel juga menghancurkan pintu dan jendala untuk memasuki majid Al-Aqsa dan mengarahkan granat kejut dan peluru karet begitu memaasuki area masjid. Akibat serangan tersebut, 12 warga Palestina terluka karena berupaya melawan serangan Israel

2. Aktivis kemerdekaan Palestina Hamas turut melawan Israel dengan meluncurkan roket dari Gaza
Kelompok Hamas meladeni kekuatan Israel dengan meluncurkan roket-roketnya dari Gaza. Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, juga telah mengancam akan meningkatkan serangan, sembari memberi peringatan 

3. Pendukung Palestina Hizbullah tembakkan roket ke Israel 
Sebanyak dua roket ditembakan Hizbullah pada Rabu (5/4/2023) dari Gaza ke Israel. Hizbullah musuh bebuyutan Israel, memiliki hubungan dekat dengan gerakan Islam Hamas,.

4. Israel Membombardir Gaza & Lebanon Selatan
Serangan aparat keamanan Israel terhadap jemaah di Masjidil Aqsa memprovokasi aktivis kemerdekaan Palestina di Gaza untuk meluncurkan roket. Israel membalasnya dengan bombardir di Gaza dan Lebanon selatan.

5. Pertandingan Sepak Bola Palestina Ditembak Gas Air Mata oleh Israel
Pasukan Israel menembakkan gas air mata di dalam Stadion Internasional Faisal Al-Husseini di jalan Dahiat al-Barid di al-Ram, sebuah kota di Yerusalem Timur pada Kamis (30/3/2023). 

"Beberapa pemain dan penggemar sepak bola Palestina mengalami sesak napas dan tersedak setelah pasukan Israel menembakkan gas air mata selama pertandingan final piala di Yerusalem Timur" kata Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA).

Aksi Biadab Tentara Israel Serbu Masjid Al-Aqsa saat Ramadan

Tentara Israel kembali menyerang kompleks Masjid Al-Aqsa, tidak peduli di bulan Ramadan atau tidak serangan terus dilancarkan. Hal ini menganggu para umat yang sedang beribadah di Masjid Al-Aqsa.

Serangan yang terbaru dan menjadi sorotan dunia, terjadi pada 4 dan 5 April kemarin. Di pertengahan bulan Ramadan, Israel menyerang kompleks Masjid Al-Aqsa, tepatnya di Al Qibli Prayer Hall.

Serangan dua kali ini, pertama pada 4 April 2023 jelang tengah malam. Tentara Israel masuk ke ke dalam kompleks Al-Aqsa tanpa menjelaskan pada jemaah apa yang sedang terjadi disana.

Serangan kembali dilakukan dini hari tanggal 5 April, saat jemaah akan menjalani salat Subuh. Padahal titik serangan yang merupakan titik tempat salat utama di Masjid Al-Aqsa.

Ribuan umat islam yang berada disana bukan hanya sedang menjalankan salat, namun juga sedang beritikaf di bulan Ramadan.

Menurut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, alasan Israel kali ini adalah adanya aksi ekstrimis ke Israel, sehingga tentara Israel perlu melakukan aksi dengan dalih menjaga status quo dan meredakan tensi serta memastikan kemanan kebebasan beribadah.

Alasan tersebut menjadi kontradiksi bagi Israel yang menyatakan adanya kebebesan beribadah, nyatanya ibadah dibatasi bahkan dibubarkan secara paksa.

Serangan israel di bulan ramadan ini pun membuat gempar dunia internasional. Mungkin Israel selama ini percaya diri dengan bekingan dari Barat, tapi menyerang ibadah di bulan suci, nampaknya membuat sejumlah negara geram.

Mulai dari Dewan Keamanan PBB yang menggelar rapat darurat pada 6 April 2023. Hal ini diajukan oleh Uni Emirat Arab dan Tiongkok karena serangan yang dilakukan Israel di bulan Ramadan.

Selain itu Liga Arab juga tidak tinggal diam, Yordania menjadi negara yang menyerukan Liga Arab mengajak Mesir dan Palestina untuk rapat koordinasi.

Indonesia dan Turki juga mengecam terhadap serangan yang dilakukan tentara Israel dan meminta negara-negar Barat untuk menekan Israel.

Rusia juga memberi peringatan terhadap Israel bahwa serangan yang dilakukan dapat memicu konflik.

Sementara itu Amerika Serikat menyebut prihatin, namun tidak memberi kecaman apapun terhadap Israel.

Selain itu Lebanon telah meluncurkan 34 roket ke Israel menyambut serangan yang dilakukan tentara Israel terhadap Masjid Al-Aqsa.

Suspected Palestinian Shoot Dead 2 Israeli Women

Israeli Medics say an alleged Palestinian shooting attack in the northern occupied west bank killed two women and seriously wounded another.

Israel’s Magen David Adom Rescue Service said that two women in their 20's were killed and another woman in her 40's was seriously wounded near the settlement of Hamra in the Jordan Valley. The Israel Military said security forces were searching for the attacker.

The shooting follows months of unusually heightened violence in the occupied west bank and comes just hours after Israeli warplanes struck targets in Lebanon and the Gaza strip. 

Israeli missiles struck an open field near the Palestinian refugee camp of Rashidiyeh close to the coastal southern city of tyre. Other strikes hit a small bridge and power transformer in the nearby town of Maaliyaa and a farm on the outskirts of Rashidiyeh killing several sheep. 

Hamas Kecam Serangan Israel di Masjid Al-Aqsa

Kelompok Perjuangan Kemerdekaan Palestina (Hamas) mengecam serangan Israel ke Kompleks Al-Aqsa. Selain membalas dengan meluncurkan roket ke Israel, Hamas sudah memperingatkan Israel dengan mengadakan protes menuntut Israel tidak lagi menyerang warga Palestina. 

"Perlawanan kami mengirim pesan berupa bubuk mesiu semalam, sebagai respons Agresi Israel," ujar salah satu anggota Hamas. 

Hamas berunjuk rasa di Gaza sebagai respons penyerangan tentara Israel terhadap jemaah Palestina di Masjid Al-Aqsa, Rabu (5/4/2023). 

Serangan Israel di Masjid Al-Aqsa menyebabkan belasan warga Palestina terluk. Tentara Israel juga menangkap sejumlah pemuda Palestina. 

Sementara muslim Palestina menunaikan salat jumat ketiga di bulan Ramadan ini meski sebelumnya terjadi serangan Israel di Al-Aqsa. 

Pasca-serangan, tentara Israel memperketat checkpoint yang menjadi akses warga Palestina untuk memasuki masjid Al-Aqsa di Yerusalem. Antrean ribuan orang juga tidak terhindarkan di checkpoint, Qalandia.

Sebelumnya, Israel kerap mempersulit warga Palestina yang hendak menuju Yerusalem dengan membuat checkpoint dan serangkaian pemeriksaan. 

Pasca-serangan Israel, Suasana Salat Subuh di Masjid Al-Aqsa Diwarnai Ketegangan

Suasana di komplek Masjid Al-Aqsa diwarnai ketegangan pasca-serangan tentara Israel ke jemaah Palestina pada 5 April 2023. Di sisi lain, warga Palestina tetap menunjukkan semangat dengan melaksanakan salat subuh berjamaah.

Muslim Palestina menunaikan salat subuh berjamaah di tengah suasana tegang, Jumat (7/4/2023). Sebab, tentara Israel terus mengintai dengan dilengkapi peralatan perang yang lengkap.

Sementara, jemaah salat tetap menunjukkan semangatnya. Jemaah salat memuji serangan balasan oleh Hamas, pasca-serangan tentara Israel ke Masjid Al-Aqsa.

Serangan Udara Israel Buat Warga Palestina Ketakutan

Warga Gaza, Palestina berkumpul di lokasi serangan udara Israel. Serangan itu membuat warga dilanda ketakutan terhadap ekalasi serangan Israel berubah menjadi perang skala penuh atau besar. 

Warga memeriksa dampak kerusakan akibat serangan Israel itu yang merubuhkan bangunan dan membuat pecahan kaca jendela menyebar ke ruas jalan. 

Serangan Israel ke Gaza berlangsung pada Jumat (7/4/2023) dini hari. Serangan terjadi setelah Hamas membalas serangan Israel ke Yerusalem. 

Hamas meluncurkan roket ke wilayah Israel setelah Israel menyerbu warga Palestina di Masjid Al-Aqsa. 

Gaduh Penolakan Israel di ANOC World Beach Games Bali

Setelah Piala Dunia U-20 batal, kini status tuan rumah Indonesia di ajang ANOC World Beach Games di Bali ikut terancam menyusul penolakan terhadap kontingen Israel. 

Gubernur Bali I Wayan Koster menolak kontingen Israel untuk ikut serta dalam ajang tersebut yang akan berlangsung pada Agustus mendatang.

Menurutnya, penolakan itu berdasarkan amanat konstitusi Republik Indonesia dan Peraturan Menteri Luar Negeri (Permenlu). Pada Permenlu disebutkan, Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

Sementara itu, Anggota Komisi I DPR RI Dave Laksono mengungkapkan seharusnya pemerintah daerah sebelum mengeluarkan kebijakan harus bersurat dahulu ke pemerintah pusat, bahkan ke presiden.

Dave juga menambahkan, para kepala daerah seharusnya dapat memahami dan mendalami porsinya sebelum megeluarkan kebijakan yang berdampak luas.

"Saya anjurkan kepada kepala daerah untuk lebih mendalami porsinya, sebelum membuat kebijakan yang membuat ricuh, bahkan dapat membahayakan posisi Indonesia di forum-forum internasional," ujar Dave dalam Primetime News, Metro TV, Jumat (7/4/2023).

Namun, Dave Laksono percaya Ketua Komite Olimpiade Indonesia Raja Sapta Oktohari  dan Menpora Dito Ariotedjo dapat melakukan diplomasi yang baik. Ia mengingatkan agar jangan sampai nama baik Indonesia yang sudah terbangun luar biasa tercoreng, hanya karena sikap-sikap yang sebenarnya bisa diselesaikan secara kekeluargaan. 

Indonesia Kecam Israel Pasca-serangan di Masjid Al-Aqsa

Indonesia turut mengecam israel, pascaaparat keamanan negara zionis itu menyerang jemaah Palestina di kompleks Masjid Al-Aqsa. 

Lewat tulisan yang diunggah Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia di media sosial Twitter, bahwa Indonesia mengutuk tindakan kekerasan aparat keamanan Israel di Masjid Al-Aqsa di bulan Ramadan.

Pasalnya, aksi brutal itu menyebabkan sejumlah jemaah Palestina terluka dan penangkapan ratusan jemaah lainnya.

Kemenlu RI menilai aksi kekerasan tersebut menyakiti perasaan umat muslim dunia. Apalagi, pelanggaran terhadap kesucian Masjid Al-Aqsa akan memicu eskalasi konflik dan kekerasan.

Pemerintah Indonesia mendesak PBB dan dunia internasional untuk segera menghentikan dan mengakhiri berbagai pelanggaran yang dilakukan Israel terhadap Masjid Al-Aqsa.

Israel-Palastine Conflicts, Rockets Fired From Gaza after New Al-Aqsa Clashes

Palestinian militants fired a barrage of rockets early Thursday setting off air raid sirens in southern Israel as violence erupted for the second day in a row during a sensitive period of overlapping holidays.

The Israeli military said seven rockets launched from the Gaza strip all exploded in midair. No group claimed responsibility for the barrage.

The barrage came after another tense night at Jerusalem’s most sensitive holy site the Al-Aqsa Mosque where Israeli police clashed with muslim worshippers attempting to stay overnight in defiance of long-standing compromises about management of the compound.

Such confrontations at the contested holy compound have sparked deadly cross-border wars between Israel and Gaza’s hamas rulers in the past.

Israeli newspaper Haaretz said  protests on Wednesday night drew hundreds in communities across Israel’s north home to many of Israel’s Palestinian citizens. 

Jubir Kemenlu: Permenlu No 3/2019 Tidak Menjadi Rujukan Event Internasional

Gubernur Bali I Wayan Koster kembali menolak tim Israel yang akan berlaga di ANOC World Beach Game Bali. Koster menyebut penolakannya ini berdasarkan Konstitusi Republik Indonesia dan Peraturan Menteri Luar Negeri (Permenlu) dan amanat sikap politik Bung Karno.

Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Kemenlu Teuku Faizasyah menyampaikan, Permenlu No 3/2019 tentang Panduan Umum Luar Negeri, hanya berlaku untuk pemerintah daerah dalam melaksanakan hubungan luar negeri, bukan dalam kerangka internasional.

"Pedoman itu berlaku untuk pemda, tidak dalam kerangka internasional. Kan, sudah ada beberapa preseden kegiatan yang kita menjadi tuan rumah event internasional dan pedoman itu tidak menjadi rujukan," ujar Teuku Faizasyah.

Gubernur Bali Tolak Kontingen Israel di World Beach Games 2023

Gubernur Bali, I Wayan Koster kembali menegaskan pihaknya menolak kedatangan atlet Israel yang akan bertanding di ANOC World Beach Games. Ajang tersebut dijadwalkan berlangsung di Bali pada 5-12 Agustus 2023.

Penolakan tersebut berpatokan kepada Peraturan Menteri Luar Negeri (Permenlu) Nomor 3 Tahun 2019 tentang Panduan Umum Hubungan Luar Negeri.

“Berpatokan pada konstitusi, yang kedua dasarnya adalah Peraturan Luar Negeri nomor 3 tahun 2019. Sebagai suatu entitas sendiri karena diatur dalam peraturan menteri luar negeri, tidak boleh menyampaikan lagu kebangsaan (Israel)," kata Koster, Rabu (5/4/2023).

Jadi, dirinya tetap menolak kehadiran Israel di Bali, termasuk di ANOC World Beach Games mendatang.